Pada hari yang bersejarah ini, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN) PD Muhammadiyah Kendal mengadakan acara silaturrahim antara guru dan karyawan dari berbagai perguruan Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. Acara yang diadakan di gedung pendopo kabupaten tersebut berhasil menarik lebih dari 760 orang peserta. Ini adalah momen penting untuk memperkuat hubungan dan kolaborasi antar lembaga Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah ini.
Acara silaturrahim adalah momen yang memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan kita. Lebih dari sekedar halal bihalal, ini adalah kesempatan untuk memperkuat tali persaudaraan dan mempererat hubungan dengan semua orang di sekitar kita, termasuk orang-orang terdekat. Dengan mengadakan acara seperti ini, kita dapat membangun kembali atau memperkuat hubungan yang sudah terjalin sebelumnya.
Meskipun tradisi silaturahim sangat dihormati dalam budaya Indonesia, Sodiq menyadari bahwa pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat diterapkan secara universal. Nilai-nilai penting seperti toleransi dan saling mendukung adalah hal-hal yang sangat relevan bagi semua manusia di seluruh dunia.
Menjaga komunikasi yang baik dapat memperkuat persaudaraan dan persatuan dalam keluarga besar Muhammadiyah. Ini akan mendorong guru dan karyawan untuk meningkatkan pengabdian mereka dan bekerja lebih baik di organisasi. Seperti yang dikatakan oleh beliau, hal ini sangat penting untuk menjaga hubungan yang baik dalam komunitas mereka.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak yang penting, termasuk Wakil Ketua PDM Kendal Drs. H. Abdullah Sachur, M.Pd dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Sutadi, S.Pd, M.Pd yang mewakili Bupati Kendal. Juga hadir anggota Majelis Dikdasmen PDM Kendal untuk memberikan dukungan.
Dengan tegas, PDM Kendal mengingatkan semua warga Muhammadiyah, terutama guru dan karyawan yang bekerja di AUM Muhammadiyah, untuk menjadi pionir dalam mempromosikan nilai-nilai persyarikatan melalui sektor pendidikan. Hal ini sangat penting karena pada abad kedua gerakan Muhammadiyah bertujuan untuk menerapkan gerakan pencerahan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam pidatonya, Bupati Kendal meminta Muhammadiyah untuk terus bekerja sama dalam upaya memajukan Kabupaten Kendal. Beliau sangat menghargai peran yang dimainkan oleh Muhammadiyah dalam pembangunan dan kemajuan negara Indonesia, terutama melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan sosial. Pemerintah Kabupaten Kendal berharap dapat bekerja sama dengan Muhammadiyah untuk lebih cepat mencapai tujuan pembangunan di wilayah tersebut.
Dalam ceramahnya, Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fachrurrozi, M. Ag menekankan bahwa budaya halal bi halal, Idul Fitri, dan mudik adalah contoh bagus dari kreativitas bangsa Indonesia. Ini adalah aspek penting dari identitas dan kebudayaan kita yang pantas dihargai dan dilestarikan dengan baik.
Menurut penelitian seorang dosen di Fakultas Dakwah UIN Semarang, Idul Fitri seharusnya menjadi waktu yang berarti bagi anggota keluarga yang terpisah selama bertahun-tahun karena kesibukan hidup untuk bersatu kembali.
“Jika benda-benda seperti kaleng, tempat roti, dan biskuit dapat berkumpul di meja yang sama, mengapa keluarga tidak bisa menunjukkan kerukunan saat merayakan Idul Fitri?” tanya dia sambil tersenyum.
“Mengapa gambar di kaleng biskuit Khong Guan hanya menampilkan seorang ibu dan dua anak yang menikmati makanan dan minuman, namun tidak ada sosok ayahnya?” tanya Ustadz Rozi.
Ustad Rozi, yang disambut dengan tawa oleh keluarga, menyadari bahwa ayahnya sedang menabuh drum band menggunakan kaleng-kaleng dari produk Danish Monde. Sebagai semacam gestur kekeluargaan, ia menggabungkan kaleng Khong Guan dan Monde.
Dalam satu jam presentasinya, laki-laki yang lahir pada tahun 1969 berhasil membuat audiens tertawa dan meningkatkan komunikasi antara pendakwah dan para penonton. Seru dan menarik!