Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melakukan uji coba sekolah tatap muka terbatas bagi SD dan SMP. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Wahyu Yusuf Akhmadi, mengatakan bahwa sebanyak 160 sekolah telah diusulkan kepada Satgas Covid-19 untuk memulai pembelajaran tatap muka. Dari jumlah tersebut, 51 sekolah adalah SD, 23 sekolah merupakan SMP, dan sisanya adalah PAUD. Saat ini baru ada 60 sekolah yang diizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Hal ini dikatakan Wahyu kepada wartawan pada hari Rabu.
Sekitar 30 sekolah telah mempersiapkan segala sesuatu untuk protokol kesehatan, termasuk tempat cuci tangan, toilet yang bersih, dan penyemprotan disinfektan secara teratur. Kapasitas pembelajaran tatap muka dibatasi hingga maksimum 50 persen oleh Wahyu. Untuk SD, kelas hanya boleh diisi oleh maksimal 14 siswa, sementara SMP hanya boleh diisi oleh maksimal 16 atau PAUD hanya lima dengan jarak minimal 1,5 meter antara setiap anak. Bagi siswa yang menggunakan transportasi publik, mereka tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka jika berasal dari zona merah atau pernah kontak fisik dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dalam upaya untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka, puluhan sekolah telah melakukan persiapan khusus dengan menyediakan fasilitas yang mendukung protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, toilet bersih, dan penyemprotan secara berkala. Menurut Wahyu, pembelajaran tatap muka ini akan dibatasi hanya untuk 50% kapasitas maksimal. SD hanya boleh membatasi 14 siswa per kelas, sementara SMP bisa sampai 16 siswa dan PAUD hanya lima orang dengan jarak minimal 1,5 meter antara satu sama lain. Pembelajaran tatap muka tidak diizinkan bagi mereka yang menggunakan transportasi umum atau berasal dari daerah zona merah atau memiliki riwayat kontak fisik dengan orang yang telah terinfeksi Covid-19.
